Thursday, June 30, 2016

Produsen Vaksin Palsu Bukan hanya Pasutri di Bekasi





Togel Online Polisi berhasil meringkus Hidayat Taufikurrahman dan Rita Agustina, pasutri pembuat vaksin palsu di Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu 22 Juni.

Selain itu, korps Bhayangkara juga telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka sindikat peredaran vaksin ilegal itu.

Kabareskrim, Komjen Pol Ari Dono memastikan bahwa peredaran vaksin palsu telah menyebar ke tujuh wilayah di seluruh Indonesia. Ia menyebut, produsen vaksin ilegal bukan hanya pasutri dari Bekasi melainkan ada juga pembuat dari daerah lain.

"Kita masih kembangkan. Tidak menutup kemungkinan pembuat vaksin bukan hanya itu (Pasutri)," ujar Ari di Klinik Elly, Jalan Raya Cantex, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).

Meski demikian, Ari enggan membeberkan siapa produsen selain pasutri yang telah diringkus di Bekasi itu. Ia meminta agar publik bersabar sembari menunggu penyelidikan jajarannya.

"Nanti itu tentang siapanya, pelan-pelan," imbuhnya.dan ketika 
Bandar Tgel Online Terpercaya

Sementara itu, Menkes Nilla F Moeloek mengaku pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap sindikat vaksin palsu. Pemerintah khawatir, anak-anak yang telah diberi vaksin palsu tidak memiliki kekebalan tubuh yang memadai lantaran fungsi imunisasi ialah memasukkan antibodi kedalam tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

"Yang kita khawatirkan, anak-anak ini tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang memadai karena vaksin palsu," tandasnya.

Monday, June 27, 2016

Fadli Zon ngaku tak minta fasilitas, cuma info anak mau ke New York


enengnews - Wakil Ketua DPR Fadli Zon membantah mengirimkan surat pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York. Dia menegaskan tak meminta agar putrinya bernama Shafa Sabila Fadli diberikan fasilitas selama mengikuti kegiatan summer camp Stage Manor di Loch Sheldrake, Amerika Serikat.

"Tidak ada permintaan penyediaan fasilitas negara, Agen Bola baik secara pribadi maupun institusi kepada pihak KJRI New York untuk anak saya Shafa Sabila selama kegiatannya di New York," kata Fadli melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/6).

Wakil ketua umum Partai Gerindra ini juga menegaskan dirinya tak memberikan perintah atau instruksi kepada Setjen DPR untuk permohonan penyediaan fasilitas dan pendampingan anaknya.

"Secara pribadi, saya juga tidak mengetahui pengiriman surat dari Setjen DPR RI ke KJRI New York," ujarnya.

Dia berdalih hanya meminta staf sekretariatnya memberitahukan ke pihak KJRI New York tentang kegiatan anaknya di kota itu. Agenda tersebut berlangsung dari 12 Juni hingga 12 Juli 2016.

"Maksud pemberitahuan kepada KJRI New York dilakukan sebagai upaya memenuhi imbauan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan lapor diri bagi WNI yang melakukan kunjungan ke luar negeri. Anak saya perempuan berusia 18 tahun melakukan perjalanan ke New York seorang diri. Ini adalah keempat kalinya ia ikut kegiatan tersebut sejak 2013. Sudah sepantasnya setiap warga negara Indonesia perlu melaporkan diri di kantor perwakilan pemerintah setempat atas nama keamanan dan lain-lain," ungkapnya.